Friendship vs Friendshit 05.54

Dear my friends, thank’s for accompany me J


Kuliah... hummm... apa yah?  Waktu masih jaman putih-abuabu yang ada di benak kuliah itu menyenangkan, kita gak perlu pake seragam, ke kampus bisa pake baju bebas sesuka hati (tentu sesuai syariat yang termaktub dalam buku peraturan yang sepaket dengan jas almamater pembagian waktu MABA), banyak waktu buat maen, kongkow bareng sahabat, terkhusus ajang cuci mata nikmatin pemandangan cowo-cowo ketje yang berkeliaran di sekeliling. Namanya juga pendapat ABG labil, ya wajar kan? Ya kan? Kan? *membela diri*


Menginjakkan kaki di dunia kampus yang memiliki rating cukup tinggi se-Indonesia Timur di fakultas yang ‘katanya’ para penghuninya mayoritas berkasta Brahmana dan para wanitanya menjadi icon trendsetter masa kini, lengkap dengan para lelaki modal tampang + modal orang tua yang jadi modal untuk menggaet para bidadari yang lalu lalang,  jurusan yang juga ‘katanya’ mendidik bagaimana menjadi seorang manajer yang mampu melihat peluang di era labil ekonomi saat ini. Whateverlah... Setuju tidak setuju, ya iyain aja. Bukan maksud untuk meng-generalisasi-kan, ini hanya pandangan satu pihak yang ‘katanya’, mungkin saja itu hanya sebagian kecil tapi tidak menutup kemungkinan bisa jadi sebagian besar.


Kenyataannya, tiap orang mempunyai pandangan yang berbeda-beda bergantung dari sudut pandang mereka. Berhubung ini adalah tulisan saya, maka apa yang saya tulis adalah hasil kerja panca inderaku, entah itu dari apa yang sy lihat, ataupun apa yang sy dengar.


Masa-masa MABA, OSPEK, senior ketje, sepertinya sudah terlalu mainstream untuk sekedar berbagi cerita. Kalopun iya, sepertinya masa-masa awal itu ya gitu... Beberapa orang bersama dikarenakan ataupun dipaksakan oleh beberapa hal, mata kuliah yang sama misalnya. Namanya juga semester awal apalagi bagi pemula, bukan hal mudah untuk mencari kawan sehati dan sejiwa. Dan menyenangkan bagi mereka yang berasal dari sekolah yang sama, bahkan yang telah berkawan lama.  Cukup berat beban bagi mereka yang minoritas sebagai pendatang baru, dimana mereka harus mulai menjalin benang-benang persahabatan baru. Sulit? Mungkin iya, mungkin tidak, bergantung bagaimana kemampuan kita berbaur. Selesai? Tidak, ini soal penerimaan, respon atau tanggapan kita terhadap mereka. Penerimaan inilah yang akan membuat persahabatan itu terjalin. Cobalah untuk tidak memungkiri bahwa beberapa hanyalah teman untuk berbasa-basi, teman karena satu kepentingan, bahkan bahasa kasarnya teman karena teman yang tak ada lagi teman yang bisa diajak berteman, dan tentu juga ‘teman’ dalam artian yang sebenarnya. Cobalah bercermin teman, bukan tentang termasuk dalam golongan apa kita, tapi tentang sebagai apa kita dianggap.


Waktu yang dulu terasa berjalan begitu lambat, kini waktu bagai berlari. Gelar mahasiswa  baru, kini naik level expert menjadi mahasiwa tingkat akhir, yang identik dengan pusakanya ‘skripsi’. Tenang, sy bukannya akan membahas sistematika penulisan skripsi karena itu tugas dari para pembimbing yang di-ridhoi oleh dekan dan para civitas akademik. Ibarat seekor kucing, skripsi ini adalah nyawa ke-9 dan merupakan kunci untuk membuka peti emas berisikan gelar ‘Sarjana Ekonomi’ yang telah diperjuangkan selama kurang lebih 1/3 dekade. Ya, sebegitu sakral-nya si skripsi ini sampai sering terdengar ada kasus mahasiwa tingkat akhir yang bunuh diri karena skripsi yang tak kunjung kelar. Apa ini salah si skripsi? Salah si pembimbing? Ah, tidak... mungkin saja ini faktor karena perasaan ter-diskriminasi dan tekanan dari luar, atau dikarenakan kurangnya support dari orang-orang terdekat. Percayalah, skripsi itu tidak se-horor itu sampai bisa bikin orang mati bunuh diri. Bukan berarti juga merupakan hal yang bisa digampangkan, tapi semuanya akan terasa lebih mudah saat kalian memiliki orang-orang yang selalu ada memberikan support. Orang-orang yang saya maksud saya beri nama “teman’. Sesederhana itu? Ya. Mustahil semuan hal bisa berjalan lancar kayak jalan tol, semulus-mulusnya jalan tol pasti ada kerikil-nya yang sedikit-banyak menghambat perjalanan. Tapi kita tetap bisa enjoy dengan kerikil itu, ber-disco ria di atas mobil bersama mereka yang kita sebut ‘teman’. Bayangkan kalau kita hanya sendiri, kerikil itu pasti akan sangat terasa.


Friendship dan friendshit itu beda akhirannya saja, mau end-nya gimana ya bergantung ‘teman’ macam apa kalian  J

-tiara


Tulisan yang tak terposting 02.50

"I found this on my draft... tertanggal  2/22/13 without any editing. It's mean 8 monnths ago... 
Dan kenyataan hari ini . . . . . . . . .  . . ."



Apa sesungguhnya artiku buat kamu saat ini? Apakah hadirku masih menggenapkanmu? atau ketidakhadiranku tidak mengganjilkanmu?
Sekarang, kau menyepelekan banyak hal. Entah itu memang hanyalah sebuah hal kecil atau hanya aku yang terlalu mengganggapnya hal besar. Aku penirumu, andai kau tahu itu....
Masih ingatkah kamu waktu 'dulu' semua hal, baik dalam mayamu maupun nyatamu adalah tentangku?
Aku menunggu, menanti responmu, tanpa berani bertanya, karena aku tahu jawaban yang akan kau lontarkan bahwa itu hanyalah hal kecil, ataupun kau akan berkata bahwa itu berlebihan. Lihat, aku penirumu, tapi kamu bukan responden yang baik seperti aku.
Mungkin karena jaman sekarang sudah terlalu banyak istilah lebay, alay, apalah, inilah, itulah, hingga kamu pun punya batasan tersendiri.
Sepele memang, tapi sikapmu membuatku merasa beruntung.
Aku takkan memaksamu lagi untuk banyak hal, aku takkan meminta banyak hal lagi darimu, aku hanya menunggu hingga kau sadari bahwa ada yang benar-benar kehilangan sosokmu yang membuat kita dikenang sebagai pasangan yang kompak, serasi, yang selalu membuat orang ingin menjadi seperti kita.


Aku hanya ingin ketegasan perasaan, aku tak ragu, aku percaya atas ucapan sayangmu padaku dengan sedikit menoleh ke belakang bagaimana kamu begitu memperjuangkanku di masa lalu hingga aku ada saat ini. Tapi untuk mencari keyakinan atas perasaan haruskah dengan menenggok ke belakang? Jadi bagaimana dengan sekarang?
Sekarang, kamu sungguh berbeda... Bibirmu berkata sayang, tapi tindakmu, sikapmu, semua tak mencerminkan itu....
Hari ini genap sudah sebulan setelah malam itu (1902'13)  kita saling berjanji untuk memperbaiki semuanya, tak ada bahasan masa lalu karena kau yang selalu menjadikan masa laluku alasan sikapmu saat ini padaku. Aku pun berhenti untuk membandingkan dirimu yang dulu, menanti, menanti, menanti dan percaya atas janjimu bahwa kau akan berubah.


Dariku, yang menantimu pulang.

Sepenggal Kisah 00.50



Ini dia sepenggal beberapa kisahku yang sengaja aku bagi biar kalian bisa tahu seberapa beruntungnya aku punya dia...:’) Let’s check it out!!! 





Try Out di Bola Soba’e

Sakit mata bahasa kerennya sinus, apalah, pokoknya itu :D :D :D yah, waktu itu aku sedang menderita bukan sakit mata biasa karena mungkin hampir satu bulan saya menderita sakit mata yang berkepanjangan itu, sampai saya harus pasrah foto ijazah sama kartu UNku harus dalam kondisi memiriskan nan memilukan diakibatkan oleh mataku yang tak kunjung membaik sampai sempat gak masuk sekolah selama beberapa hari L. Yaeelah... kenapa aku malah curcul *curhatcolongan gini yah??? Tapi, kenyataanya aku memang memiliki mata dengan tingkat sensitifan yang tinggi... Nah loh, knp malah lanjut curhatnya..-_-”.
Awalnya memang karena itu, karena aku sedang mengalami sakit mata dan rupanya dia penasaran mau lihat kayak gimana orang sakit mata , jadi dia datang menemuiku di bola soba’e.  Bola soba’e itu mungkin bisa digambarkan seperti aula, dan disitulah tempat akan diadakan try-out dan disitu pulalah aku dan dia bertemu dalam keadaan yang memiriskan. Risih sumpah ketemu pacar dalam keadaan yang gak banget, sakit mata gitu..... bikin rusak image di depan pacar saja :D :D :D. Gak sih yah, sebenarnya dia  bukan datang  karena penasaran mau lihat yang namanya sakit mata,  tapi karena memang dia khawatir dan pengen ketemu sang kekasihnya yang masih anak sekolah ini.  Berhubung tujuan utamaku ke bola soba’e itu buat ngikutin try out jadi gak bisa lama-lama deh sama sang kekasih L. Eh, tau-taunya saat acaranya udah mulai, yang aku kira dia udah pulang, ternyata dia nungguin aku, sumpah, saat itu senangnya minta ampun sampai semangatku berkobar-kobar ngerjain soal-soal try-out entah itu banyak benar apa salahnya, yang jelas dia telah membangkitkan gairah semangatku :D :D :D. Senangnya ditungguin sama pacar sampai acaranya selesai dan di antar pulang pula, ditambahlagi teman-temanku banyak yang ngatain “so sweet.......”. Etsssssss,,, waktu itu dia pake’ baju warna biru, biru langit lagi, dari Sabang sampai Merauke juga tau kalau biru itu warna kesukaanku, jadi teman-temanku blg, ”dia sengaja pake’ baju biru buat aku” padahal mungkin kebetulan ajah yehh :D :D :D. Dia memang paling jago bikin orang-orang disekitarku ngiri J.



JILC

Sebelumnya saya mau mengakui kesalahan bahwa saya telah melakukan pemalsuan identitasL, tahu gak Mbak F.O *FrontOffice, kartu siswaku yang dulu aku guna’in buat ikut simulasi SNMPTN itu palsu loh, yang aslinya gak ada, yang itu cuman duplikatnya, duplikat yang dibuat sama pacarku, mirip kan mbak??? Pacarku tu yang buat....:D :D :D ketipu deh mbaknya...:p tapi, yang lalu biarlah berlalu, aku sekarang juga udah disini kok mbak,  lupain aja yah mbak....^^v.
Waktu itu aku tinggal di asramanya, bukan asramanya sih, cuman ruang kelas yang di kasih izin buat dijad’in kamar, dan aku juga bukan penghuni asrama tetapnya sih cuman karena temanku banyak disitu daripada sendiri di rumah mending ikutan gabung ma mereka :D :D :D. Yang paling aku suka disana karena asyik aja kalau dikunjungin ma pacar dibawa’in tahu isi ma pisang moleng ^^v.
Suatu hari waktu itu dia datang terus dia nge-check sms-smsku, dan dia mendapatkan sms yang mengganjal dari seorang lelaki yang juga teman satu bimbelku yang kebetulan juga anak asrama JILC. Selidik punya selidik, ternyata lelaki itu pernah berpacaran dengan adiknya dan emosinya pun memuncak, iya sih, wajar aja dia marah, karena pacar mana yang tidak marah setelah adiknya didekatin, sekarang malah pacarnya yang digangguin. Ini juga sebenarnya salahku, karena waktu itu aku juga merespon lelaki itu dengan membalas sms-smsnya. Rupanya, tanpa sepengetahuanku dia  telah mengatur janji untuk bertemu dengan lelaki itu. Selang beberapa saat, salah satu temanku menyampaikan bahwa ada keributan di bawah karenaku. Awalnya, aku enggan turun, tetapi temanku memaksa karena akar permasalahannya dikarenakan olehku. Akupun turun, dan sudah ramai sekali dibawah, tak lama setelah aku berada dsitu salah satu dari teman dia tiba-tiba menonjok lelaki itu, spontan aku kaget, karena kejadian itu tepat didepan mataku. Setelah keadaan sudah tidak ricuh, meski masih ribut, dia menghampiriku yang sedang menangis dalam pelukan salah seorang temanku, dia meraih pergelangan tanganku, tapi aku melepasnya dan menyuruhnya balik, waktu itu aku benar-benar bingung dan tak sadar apa yang aku ucapkankarena itu merupakan hal baru bagiku. Pernah aku berkhayal ingin ada lelaki yang berkelahi untukku dan itu terjadi. Setelah kejadian itu, aku berpikir bahwa ini merupakan akhir hubungan kami, ternyata aku salah, dia bahkan tetap baik kepadaku, kejadian itu tak merubah apapun, dia tetap sama seperti yang kemarin, dia masih tetap perhatian dan peduli denganku. Semenjak hari itu, aku tahu betapa dia benar-benar menyayangiku, melindungiku, dan tak membiarkan satu orangpun untuk menyentuhku :’)



 SNMPTN

Datang kepagian itu nyesek ditambah lagi belum sempat nge-check ruangan dimana aku akan test plus gak ada satu orangpun yang aku kenal. Dan parahnya aku malah sampai nyasar di fakultas hukum sedangkan aku testnya di fakultas ekonomi. Karena kalang kabut sendirian, sebuah pesan singkatpun aku layangkan kepada dia, “aku nyasar.... bingung... takut.... belum dapat ruanganku....” disertai dengan emotion mewek yang mewakili suasana hatiku pada saat itu dan tidak butuh waktu lama, dia membalas sesegera mungkin pesan singkatku yang isinya kira-kira seperti ini, “sekarang aku udah di jalan menuju kesitu”. Wauw, dan untuk kesekian kalinya aku tak menyangka, aku benar-benar tak menyangka dia segera meluncur kesini hanya karena aku, aku yang kebingungan. Yang lebih wauw lagi, karena jarak antara tempatku (tamalanrea) dengan tempatnya (gowa) bukan jarak yang bisa ditempuh hanya dengan beberapa menit. Dia sungguh benar-benar mengkhawatirkanku sampai bela-belain dengan sebegitunya :’). Dihari yang sama juga, dia dengan sabar menungguku sampai testnya selesai. Begitu seterusnya, sampai SNMPTN berakhir dia tidak pernah absen menjemputku. Baikkan pacarku???? J



Pendaftaran Ulang Calon Mahasiswa Baru

Dia datang lebih pagi dariku (siapa yang mau mendaftar ulang, siapa yang datangnya duluan.... :D), sebegitu niatnya dia buat menemaniku  sampai bela-belain pagi-pagi buta datang demi kekasihnya yang tak lama lagi berstatus Mahasiswa. Dia jadi orang yang paling sibuk, lebih sibuk dariku, sibuk ngurusin aku maksudnya... hehheeee...^^v  Aku sungguh bangga kepada kekasihku itu, dia begitu sabar menemaniku, menantiku, menungguku berjam-jam sampai semuanya selesai. Bahkan malahan aku yang gelisah tiap aku meneggok keluar dan tidak melihat dirinya, entah berapa banyak sms dengan isi yang sama ku kirim hanya sekedar bertanya, “dia ada dimana???”, “Sedang ngapain???”  dan dia memberikan jawaban dengan memperlihatkan dirinya seolah berkata, “aku ada, aku akan tetap setia disini, menunggumu sampai semuanya benar-benar selesai”.   Memang, sempat ada percekcok-an antara aku dan dia karena masalah kecil yang gak aku suka, malah dia udah ngancem mau balik, tapi kenyataanya, dan lagi, dia tetap aja setia menungguku :’).
Entah bagaimana caranya sampai dia bisa tahan menungguku selama berjam-jam tanpa banyak mengeluh,  mungkin kalau aku diposisinya, bacotanku tidak akan berhenti dan pastinya pesan inboxnya akan dipenuhi sms-smsku yang bertanya, “apakah masih lama???” plus dengan keluhan-keluhanku yang segudang :D :D :D tapi dia beda, dia tetap sabar menungguku dan aku bangga, aku bangga padanya :’) Aku suka ketika banyak temanku yang iri kepadaku melihat kebersamaan bagi, karena itu membuatku sadar bahwa betapa beruntungnya punya kekasih seperti dia .

Oleh : Mutiara Mas’um



(:Terima Kasih Sayang atas Kesabaranmu:)



*MEMBACA boleh, MENGAPRESIASI boleh, COPY-PASTE TULISAN tanpa menyertai nama PENULIS ASLI??? Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi PLAGIAT!!! Tolong hargai HAK CIPTA dan USAHA orang lain ya??? :)



Journey 08.00

Ini bukanlah cerita fiktif belaka, tapi kisah nyata sebuah awal perjuangan cinta seorang pangeran berkuda hitam kepada sang putri.... hehheeeee....^^v gak yehhhh..... :p Ini kisah pribadiku, yang dituliskan oleh pria yang sy cintai dan sayangi tentunya yg berjuang untuk mendapatkan kata "maaf" dariku. :') Siap-siap aja ngiri utamanya bagi cewek-cewek.... :D Let's read it!!! :)


Malam itu,angin bertiup sangat kencang. Tamat..

(Wah, Cerita yg cukup menarik.. ^^v Peace !! hehe)

Stop..!! tunggu dulu..!!

Sebelum mulai, ada baiknya siapkanlah :

1) Snack (soalnya ceritanya panjaaaaaaaanggg, mantaaaklah kalo sambil ngemil),

2) 3D Glasses biar ceritanya bisa lebih nyata, hehe :D

3) Switer, seperti yg saya katakan tadi "anginnya kencang coy!,

4) Modem Speedy (Biar cepat connect tuh otak :P),

5) Baskom, ember, panci (tak usah disiapkan, nanti Ibumu marah, Buakakakakak :’D)



Stop kidding..!! Let us read..!! Yang seriuzzt..!! :@





Malam itu..

Dengan raut wajah yg beremoticon ":(" (cemberut seperti anak kecil yg baru sj direbut permennya oleh orang dewasa), aku melangkah ke teras rumah dan mengambil posisi duduk nyaman di atas punggung "si Lotong" yg juga terlihat menampakkan mimiknya yang hampirsamabahkanmirip dengan mimikku (Perkenalkan, Si Lotong adalah kuda tunggangan bermesinku yg paling gagah dan perkasa. Walaupun sudah butut, tapi tetap selalu setia menemaniku untuk travelling & walking-walking tak jelas ke tempat yang aku inginkan). Nah.. lanjut ke story line, mimik kami itu tak lain dan tak bukan karena di tempat itu ada Macan (MamakuyangCantik) yg moro2 tak jelas kepadaku karena bertengkar dengan "si sok penguasa" adikku yang paling kecil hanya demi sebuah remot TV. Mendengar auman si macan, kuda perkasaku pun sampe meringis ketakutan ingin menjauh dari tempat itu.



Karena sudah tak tahan dengan keadaan, pelan-pelan si Lotong membisikku, "hey boy, bensinku masih ada kurang lebih 0,87 liter. Bagaimana kalo kita Kabur sj dr tempat ini, si Macan ngamuk tuh hehe :D". Wah.. ternyata si Lotong membaca pikiranku, Mantap..!! hahaha. "Okai deh, mari kita kemon..!!", jawabku semangat tapi pelan. Segeralah kuambil "kunci motor-with horse doll key hook-"ku di kamar dan menancapkannya di lubang kunci motorku (si lotong maksudnya). Dengan background music "Mission impossible", Step by step misiku pun mulai dijalankan : makan yang lahap, minum secukupnya, cuci tangan, gosok gigi, guling-guling, tiarap, melompat, mengendap-endap, memadamkan lampu dan mengunci kamar. next, menyembunyikan kunci kamar di dalam sneaker samping pintu. Sentuhan terakhir, menghidupkan mesin si Lotong dan .....!! Kenapa musik "mission impossiblenya" berhenti? ternyata, si macan keluar dan terjadilah percakapan 3 arah..



Macan : "mau ke mana? !%!#?!%$#@%%^*%$#@".

Aku : (Terdiam.. tp dalam hati, "Errrrggghh, dia mulai lagi -_-")

Si Lotong : :'(

Aku : "keluar sebentar ke TKP, bosan di rumah terus!"

Si Lotong : :'(

Macan : "TKP? apa itu?!*%&^%^$$%R^&^&^&%$!@#$%^$%^$%"

Si Lotong : :'(

(Ini mah, bukan percakapan 3 arah.. :P. Si Lotong kebanyakan diam tak berkutilll,,, buakakakakakak :’D)



Karena sudah tak sanggup lagi melihat tampang si Lotong seperti itu, akhirnya kutancap saja motorku menjauh dari tempat itu. Semakin lama suara auman itu semakin mengecil di telingaku, tapi tidak dihati dan pikiranku karena suara-suara itu seakan-akan meresap dan membekas di dalamnya. Bagiku.. suara-suara yang berpotensi memecah gendang telinga itu adalah suara merdu seorang ibu yang sayang sangat kepada anaknya, suara lembut dari surga yang akan kita rindukan bila kita besar nanti manakala rambut ibu telah memutih dan sudah tidak sanggup lagi mengeluarkan suara merdu nan indah itu. Tapi lihat aku! aku tak memperdulikan orang yg telah mengandungku selama 9 bulan, orang yg memberikan kolostrumnya demi kekebalan tubuhku, orang yang memberikanku ASI dan susu formula yang ia beli di toko dan memberikanku hanya secara cuma-cuma, orang yang mengganti popokku jikalau aku e'e, merawatku hingga sekarang aku telah pandai mengoperasikan komputer dan mengetik tulisan ini.. :'). Mungkin waktu itu aku tidakbelumterlalu memperdulikan bahwa "Surga berada di bawah telapak kaki ibu". Huuuhh.. Sungguh aku anak durhaka! Ckckckck..



Dalam keadaan masih setengah sadar karena memikirkan ibuku yg cantik itu, Kutancap saja kuda pacuku menuju ke rumah si "kembar tapi beda" alam & alim. angin malam itu nampak tak bersahabat dan hampir saja menerbangkan rambut jatuhku yang keren ini :D. Kutatatap langit, tak ada satupun bintang yang menampakkan sinarnya malam itu (mungkin akan turun hujan hebat). Setelah menempuh perjalanan yg cukup jauh (hanya 200-an meter dari rumahku, heh ^^v), akhirnya motorku sampai jg di TKP (Tongkrongan Ku Pastinya!). yaaa.. TKP-ku adalah sebuah rumah panggung sederhana yang di bawahnya telah dicor semen dan lantainya ditehel rapi hingga jadilah sebuah rumah kayubatu (perkawinan rumah kayu dan batu) sederhana yang nyaman buat nongkrong :). Rumah itu memang mungkin khusus dibuatkan untuk si kembar di belakang rumah asli tempat tinggalnya, mungkin juga buat kami :D yang terpenting adalah kami tidak ribut dan mengganggu kenyamanan tetangga.



Nah, Di depan pintu aku telah disambut oleh sesosok bayangan (entah itu manusia atau hantu) yang nampak gelisah sedang memainkan jari-jarinya di atas tuts HP Sony Ericcsson-nya. Usut punya usut, ternyata ia adalah si Rendi "Rocker Jabe" Saputra (temanku yang berpenampilan cadas ala Rocker dengan rambut ikal emonya yang menutupi sebelah matanya, fans of Avenged Sevenfold & My Chemical Romance tapi suka dan hafal dengan lagu-lagunya ST12. Anehh!! -_-'). Ia nampak gelisah seolah sedang menunggu nomor kuponnya naik dalam acara acak kupon berhadiah dalam sebuah program TV ternama saja, parahnya ia tak memperdulikan keberadaanku yang sedari tadi terheran-heran melihatnya. Kualihkan sedikit perhatiannya dengan mengibas-ngibaskan kunci motorku di depan matanya berharap ia menyadari bahwa aku ini nyata dan memang benar-benar ada dan sekarang telah berdiri tegap di depannya. Kuberikan pertanyaan sederhana yang mungkin akan sedikit susah ia jawab karena ia adalah orang Kalimantan dan aku orang Bugis, "Ooy.. Magakotu?" ("Ooy.. ada apa denganmu?"). Ia pun menoleh diam kepadaku, merebut kunci motor yang aku pegang dan mengubah sedikit mimik wajahnya seperti bayi tak berdosa penuh harap kepada ibunya untuk disusui. Hohohoho.. ternyata bukan aku yang ia harap kedatangannya, tapi kunci motor itu -_-'. "Baiklah aku mengerti, pakailah motor itu yang penting jangan kau jual", gurauku. Ia pun menjawab, "Hahahahaha, tengkyu bro!!" tertawa sambil berlalu meninggalkanku. Fiuuhh, akhirnya ia bernada juga.. :D



Sekarang, hanya aku di tempat gelap itu. aku masuk saja ke dalam ingin melihat kondisi kamar berlabel music box dalam rumah itu beserta para penikmat musiknya. Dari dalam kamar paling kotak itu terdengar alunan musik indah Avenged Sevenfold. Ku putar gagang pintu itu dan mengucapkan salam, semuanya serentak membalas "Wa'alaikum Salam". Di dalam hanya ada si Alam dan Alim, tumben.. Sepi, yang lainnya mungkin belum datang. Mereka nampak berseri-seri menyambut kedatanganku, mungkin akulah orang yang mereka tunggu-tunggu muncul di tengah mereka.. heh B). Langsung saja aku masuk mengambil posisi duduk di atas kasur dan sandar di tembok sambil mengeluarkan HP Nokia 1600 ku dari kantong celana sebelah kiri celana Jeansku. Kuperhatikan, si kembar itu nampak sibuk. Si Alam mengutak-atik komputer dan memilih lagu yang akan dimainkan di Winamp, sedangkan si Alim nampak memainkan sebuah HP Nokia N90 milik temannya yang mungkin ingin disuntikkan beberapa lagu MP3 pesanan temannya. Kuperhatikan, di atas kepala mereka berdua kulihat ada sebuah simbol "?" (tanda tanya) besar, tak tahu apakah mereka sedang bingung dengan apa yang mereka kerjakan atau mungkin terheran melihat wajahku yang lesu tak seperti biasanya. Aaahhh, Ya sudahlah.. untuk saat ini aku tak bisa memperdulikan kalian, ada yang lain di kepalaku. Di dalamnya sedang melayang-layang sebuah tanda tanya besar yang lebih besar dibanding dengan tanda tanya yang ada di atas kepala kalian yang menungguku untuk memberikan sebuah jawaban.



Tanda Tanya..

Ya, inilah yang saat ini selalu menghantuiku ketika kesepian telah berhasil menguasai jiwaku yang kosong. Tanda tanya itu semakin hari semakin membesar saja di kepalaku, seakan-akan tanda tanya ini adalah kanker akut yang akan siap meledakkan kepalaku kapanpun dan dimanapun. Karena sudah tak mampu lagi membendung gumpalan daging dalam tengkorak, cairan dari otak mengalir ke tulang belakang dan masuk ke paru-paru, mengalir ke seluruh tubuh membentuk endapan-endapan kegelisahan yang tiap saat bisa memberikan rasa sakit yang amat sangat pada organ-organ tertentu dalam tubuhku (maaf terlalu berlebihan, hehe).



Bagus, Gadis itu telah sukses menjalankan perdana menterinya yang siap-siap akan melahap habis hidup-hidup rajaku pada permainan catur. Untuk mencegah kejadian yang tak diinginkan, aku menjalankan kudaku untuk mengadakan blokade terhadap area sang raja yang aku takutkan nanti akan diancam oleh perdana menterinya. Sial..!! ternyata ia telah merencanakan 2 langkah tepat untuk mematikan rajaku. Perdana menteri menghabisi nyawa pion tak berdosa yang ada di depan raja, dan yang tidak aku perhatikan adalah ternyata di ujung sana telah bersiap-siap sebuah peluncur yang akan menjaga perdana menteri tersebut untuk strategi selanjutnya. Last, rajaku mati..!! aku mengaku kalah dan memang aku kalah. Buat apa aku mengadakan pengakuan kekalahan di akhir? Seharusnya aku mengakuinya sejak awal karena di awal aku memang sudah kalah dan totalnya di akhir permainan. Memalukan..!!



Berawal dari permainan catur itulah sebuah tanda tanya besar itu muncul. What? Kok bisa?!!#?!%$#@%%. Oke, akan kujelaskan apa yang sebenarnya terjadi. catur dan tanda tanya itu hanyalah sebuah perumpamaan dari kejadian sebenarnya. Begini.. minggu lalu, aku menelpon seseorang gadis yang di kontakku kuberi nama “my pearl”. Dengan status sebagai pecundang (loser) aku hanya berniat ingin mengetahui keadaannya dan meminta maaf kepada orang yang ada di kontakku itu. Yang kami bicarakan adalah tentang aku yang telah menghilang selama sebulan tak ada kabar, pergi begitu saja ketika kisah kami baru saja dituliskan dalam lembar pertama sebuah buku “16 0809”. Ya, 16 Agustus 2009 adalah hari di mana aku melepaskan panahku melalui dewa Amore kepada gadis yang bernama Mutiara Mas’um itu. Gadis yang baru saja kukenal sejak tanggal 6 Juli 2009 yang waktu itu sedang merayakan ulang tahunnya. Aku tak datang, karena aku memang benar-benar belum mengenalnya pada waktu itu. Aku hanya mampu mengirimkannya sebuah message atau pesan ucapan selamat melalui Facebook, sebuah awal keakraban kami. Sejak saat itu, kami lebih rajin saling balas pesan dan komen di facebook termasuk aku yang sering membuat status yang “full of flower” karena mungkin hatiku sedang berbunga-bunga pada waktu itu, hehehe.



“tak kenal makanya tak sayang, tak sayang makanya tak cinta”. Berawal dari kalimat konyol itulah sehingga aku tak ingin mengenalnya hanya sebatas “mutual friend”ku di facebook, aku ingin namanya ada di info profilku pada kolom relationship status “In relationship with Mutiara Mas’um”. Aku ingin mengenalnya LEBIH, jauh lebih dalam dari sebelumnya (OMG, si bajingan ternyata lagi Falling in love rupanya, hahaha :D). bosan seperti ini terus, akupun memasang muka tak tau malu ku sambil mengirim sebuah pesan di inboxnya, “boleh minta nomor hapenya? :)”. Dengan segala cara, ia menolak permintaanku tersebut. Yaaaa, sangat memilukan. Alhasil, pesan-pesan darinya lebih banyak kubalas dengan emoticon “:(”. Weitz.. tp tunggu dulu, ternyata ia memberiku secercah harapan, “Itukah Rahmat Sudirja? Hanya sebatas itu? Baru sedikit cobaan, menyerah sudah? Huufth” (Rahmat Sudirja, itulah aku. namaku akhirnya muncul jg, hehehehe :D). Wah.. ternyata ia menantangku rupanya, kurang Garam..!!



Setelah mengadakan ekspedisi alam gaib selama seminggu, akhirnya aku menemukan sebuah nomor togel. Upz.. Maaf, nomor hape maksudnya. 12 digit nomor itu kudapat dari sahabatku yang katanya ia dapat dari sepupunya yang memang merupakan tetangga dari si cewek cuek itu. Tedeenggg.. akhirnya sebuah pengakuan kudapatkan dari si gadis aneh bin ajaib tersebut karena telah berhasil menemukan nomor hapenya dalam waktu yang tidak terlalu lama. Padahal.. kenyataan berkata lain, “bukan aku yang menemukannya, tapi orang lain” hahahahaha :D. akhirnya setelah sms-an dan telpon-an, kami pun memilih tempat yang klop abis buat ketemuan. Abis ketemuan, esoknya penembakan pun dilangsungkan dengan khidmat dan panah yang ditembakkan tepat mengenai jantung si korban.. :). Kalo di hitung-hitung, mungkin ada sekitar 1 bulanan PDKT dan akhirnya bisa mendapatkan gadis berjilbab itu :$. Kisah kami pun berlanjut, jalan dengan status “long distance” (karena statusku sebagai mahasiswa di Makassar dan ia seorang siswi SMA di Barru) selama sebulan dan setelah itulah aku menghilang tanpa jejak.



Selama sebulan lebih lamanya, aku menghilang bak ditelan bumi dengan kesibukanku. Entah itu karena aku memang benar-benar sibuk atau hanyalah sok sibuk, atau mungkin memang benar-benar tak sibuk. Tak taulah, aku benar-benar lupa dengan apa yang telah kuperbuat selama aku menghilang selama itu dan kini aku baru muncul, itupun hanya via telpon. Pembicaraan yang sungguh membosankan, ia lebih banyak bertanya “Mengapa? Dimana? Kapan? Bagaimana? ini, itu, a-z, 0-9” sedangkan aku hanya kebanyakan diam karena tak tau harus menjawab apa. Yang aku tahu pada saat itu adalah “maaf”. Sungguh, seperti permainan catur itu. Aku bak raja dan ia perdana menterinya, Skak Mat..!! sempat kukeluarkan beberapa kalimat tak tau malu dari mulutku, “maukah kau menerimaku kembali? aku ingin memulai ini dari awal lagi. Baiklah, atau begini saja.. biarlah kau tak sudi menerimaku kembali, yang penting adalah kau mau memaafkanku. Sorry :(”. Kata-kata itu sempat membuatnya terdiam lama di telpon, mungkin kalimat itu benar-benar membuatnya terpukul sangat sakit. Setelah sekian lama menghilang, kini aku muncul hanya dengan gampangnya berkata MAAF. Dari ujung sana kudengar jelas hembusan nafasnya yang tak teratur, mungkin sedang geram mendengarkan kalimat tak tau malu ku tadi. Untung saja ini hanya lewat telpon, bukan live. Hampir saja aku mendapatkan tendangan kobra ala karate kid dari gadis itu.. hehe. Bukan tendangan yang aku dapatkan, tapi sebuah hantaman kepalan rasa lega tak terkira karena ia telah memaafkanku bahkan sedari dulu.. :’). Selepas dari itu, sebuah hantaman keras akhirnya menerpaku juga. Selanjutnya ia mempertanyakan diriku yang memang benar-benar ingin kembali kepadanya, apakah aku ini memang benar-benar serius ataukah hanya bergurau. “Apa buktinya kau sayang kepadaku?”, tanyanya. Sebuah pertanyaan sederhana yang WOW baru saja menghantam dadaku. I can’t answer it now..



Aku tersadarkan dari ingatan masa lalu ku, ternyata di luar sedang hujan sangat deras. Suara musik yang sedaritadi |played-with-screamin-out-loudly| kini digantikan oleh suara hujan yang mengalun tak beraturan menghantam seng-seng di atas kami dan rumah-rumah penduduk di sekitar kami. Kuperhatikan si kembar kini berganti posisi, Si Alam nampak sedang asyik memainkan gitar dan kini si Alim sedang mentransfer beberapa file mp3 ke hape temannya itu. Astaga!! Aku melupakan sesuatu..!! ternyata si Lotong sedang di bawah kendali si Rocker Melayu itu, mungkin ia (si Lotong) sedang mengalami hipotermia hebat di luar sana karena kedinginan. Yang aku takutkan, Si Rocker menjual motorku dan menggunakan uangnya untuk membeli payung. Atau.. jangan-jangan ia menjual motorku untuk membeli kaset original ST12 yang termasuk band favoritnya itu, waduh gawat..!! OhMyGod, maafkan aku Rocker. Aku tak bermaksud menaruh curiga kepadamu, aku hanya terlalu khawatir dengan motor butut kesayanganku itu :(



Hape yang dari tadi kugenggam di tangan kiriku mungkin sudah saatnya aku fungsikan, aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi dengan motorku dan pengemudi barunya yang cadas itu. Hujan di luar sangat deras, jangan sampai terjadi hal yang tidak-tidak dengan mereka. Untuk menghemat biaya pengeluaran, kukirim sajalah pesan kepada si Rocker.. heheheh. Untuk mengirimkan sebuan pesan dari hapeku cukup mudah : unlock keypad/buka kunci tombol -> tekan tombol kiri -> tulis sms -> tekan tombol hijau/call -> cari kontak -> ok dan akhirnya sebuah pesan terkirim.



| To : Rocker Jabe

| 24-11-2009

| 19:46

| Posisi di mana..??

| Kapan pulang..??



Sambil menunggu sms balasan, kurebut saja gitar dari tangan si Alam dan kumainkan sebuah lagu aneh berjudul “menunggu sungguh membosankan”. Jreng jreng jreng.. gitar mulai kupetik dan kumainkan. Kunyanyikan lagu itu dengan suara yang lantang dan keras, berharap mampu mengalahkan nyanyian hujan deras yang ada di luar. Lirik dalam lagu itu sungguhsangatbenar-benar ngawur karena keluar begitu saja dari mulutku, semuanya adalah murni kata-kata spontan yang aku keluarkan karena sms yang kukirim tak kunjung dibalas. 2 orang kembar yang ada disekitarku itu hanya tertawa melihat tingkah anehku. akhirnya aku mampu memecah kesepian dan kebetean yang sedaritadi sedang melanda kami bertiga. Seiring dengan tawa kami, hujan deras mulai agak reda terganti oleh gerimis disertai dengan kilat dan guntur yang menyambar dan berdengung di langit.



Layaknya artis yang baru saja naik daun, akupun melanjutkan petikan gitarku. Untuk lagu yang selanjutnya, kusiapkan sebuah single hits yang aku ciptakan beberapa minggu yang lalu. Lagu kali ini tak akan ngawur seperti yang tadi, akan kumainkan seindah mungkin dengan suaraku yang pas-pasan dan petikan gitarku yang sungguh sangat amatiran. Dengan dasar E, kuambil gitar dan mulai memainkannya..



♪ Kau adalah anugerah terindah,

♪ yang telah diberikan-Nya untukku..

♪ Kau memberikan warna,

♪ di setiap perjalanan hidupku, Oh Indahnya..



♪ Kuharap engkau yang terakhir untukku,

♪ menemaniku hingga ujung usiaku..



♪ Mutiaraku..

♪ Jangan pernah berpaling dariku,

♪ tinggalkan aku dalam sepiku..



♪ Mutiaraku,

♪ Temani aku. Tetaplah bersamaku,

♪ dalam dekapku..



♪ Oh, Mutiaraku..


click this link to watch the video :)



Setelah bernyanyi, kusandarkan saja gitar ke tembok seolah-olah aku hanya dibayar untuk menyanyikan 1 lagu di sebuah panggung megah, hehe. 2 orang fansku telah menungguku di depan panggung. Mereka berteriak2, “please, once again..!!”. Yah, 2 orang fans ku yang kembar itu memintaku untuk mengulang laguku sekali lagi. Entahlah, apakah mereka benar-benar menikmati laguku kali ini atau mungkin hanya semata-mata mereka ingin dihibur olehku. Berbagai pertanyaan dan pernyataan dilontarkan oleh mereka, “apa nama band yang menyanyikan lagu itu?”; “lagunya keren coy”; “siapa yang ciptakan?”. Aku hanya tersenyum sambil menjawab “it’s composed by me B-)”.



Melihat respon mereka, aku berencana untuk merekam suara falsku ini dalam bentuk video. Yaaah Lumayan.. buat nambah koleksi, hehe. Dengan gaya sok bos, kusurah saja si Alim untuk menghentikan pekerjaannya dan meng-unplug HP Nokia N90 dari komputer dan menyerahkannya kepada kakaknya (Alam) untuk merekam videoku memainkan lagu tersebut. Eng-ing-eng.. setelah 3 menit, jadilah sebuah video amatir berdurasi 2 menit 14 detik. File video tersebut kemudian ditansfer dari hape ke komputer dengan ekstensi mp4 (MPEG-4 file format) melalui kabel USB. Setelah copy & paste, file tersebut ku-rename dengan nama “dije - my pearl.mp4” sesuai dengan judul lagu tersebut, “Mutiaraku”. Last, mulailah kami memainkan video tersebut dengan pemutar Windows Media Player Classic dan WOW..!! aku tak percaya suaraku lumayan bagus juga, heh :D.



Waah.. sudah hampir 15 menit berlalu tapi sms-ku belum juga dibalas oleh si Rocker Jabe itu. Mungkin sms-ku yang tadi belum sampai karena nyangkut di pohon mangga, menunggu ada sesuatu yang mendorongnya hingga terjatuh dan terjun bebas ke nomor tujuan. Ahhh.. Lamaaa..!! Sms kedua pun kuluncurkan, kukirim sebanyak 3 kali..



| To : Rocker Jabe

| 24-11-2009

| 20:01

| Oy..!!



Oke, kali ini..!! jika sms keduaku ini tak dibalas, tak akan segan-segan kukuhabiskan sisa pulsaku (1rb-an) untuk nelpon..!!



Setelah menunggu beberapa menit, akhirnya jangkrik monoponik hapeku berbunyi juga dan sebuah pesan masuk. Tapi sayang sepuluhribu sayang, ini bukanlah pesan balasan dari si Rocker.. Sial..!!:p



| From : 808

| 24-11-2009

| 20:03

| Ini adlh layanan

| Telkomsel Call

| Me. Pelanggan

| 08124*******

| meminta anda

| segera

| menghubunginya.

| Krm SMS jadinya

| MMS, info *805#



Sebuah pesan dari 808, layanan khusus operator kepada pelanggan yang tak berdaya karena kehabisan pulsa. Nomor tersebut memintaku untuk menghubunginya di saat pulsaku memang benar-benar sangat menipis saat itu. Setelah kuperiksa nomornya, ternyata pemilik nomor itu adalah orang yang aku tunggu-tunggu membalas pesanku, si Rocker. Baguussss, sisa pulsaku ini memang kusiapkan untuk menghubungi nomor tak berpulsa tersebut. hehe. Segeralah nomor tersebut kupanggil dengan memasukkan nomor #108124*******, layanan nelpon Rp. 1.000,-/10 menit (dengan hitung-hitungan, 5 menit buat Rocker dan 5 menit buat si Lotong). Dari ujung sana bukan suara si Rocker yang terdengar tetapi suara seorang perempuan yang kuperkirakan umurnya sekitar 27-an, mungkin itu kakaknya. “pulsa anda tidak mencukupi untuk melakukan panggilan ini, mohon cek pulsa anda. Sisa pulsa yang anda miliki adalah sembilannn.... ratusss.... enammm.... puluhhh.... limaaaa.... rupiahhhh....”, jawabnya dari ujung sana. Sial..!! keadaan semakin memburuk saja, Kenapa tidak sekalian saja kakaknya itu berkata “nomor yang anda hubungi telah anda kirimkan sms sebanyak 4 kali, otomatis pulsa seribuan anda yang tadi berkurang menjadi sembilan ratusan rupiah. mohon gigit jari anda dan tidurlah yang lelap, La Tahzan. Terima kasih”.



Tok tok tok..

Ada yang mengetuk pintu, akupun segera membuka pintu. Astaghfirullah Al Adzim..!! di depanku telah berdiri sesosok makhluk berlumpur yang siap menerkamku. Orang yang aku tunggu-tunggu akhirnya datang juga, ia datang badan yang basah kuyub karena kehujanan. Segeralah kumasukkan Hapeku kembali ke dalam kantong kiri celana jeansku dan mengambil FD yang sedang tertancap di CPU dan kumasukkan ke dalam kantong plastik yang kemudian kumasukkan bersama hapeku di kantong kiriku juga. Untuk apa? Haha, aku sedang merencanakan sesuatu. Sesbuah rencana yang hanya diketahui olehku dan 2 kembar kunyuk itu. Kuambil kunci motorku dan pamit kepada mereka. Si Rocker menahanku, ternyata ia ingin ikut denganku. Katanya ia sudah terlanjur basah dan ingin ikut denganku menjalankan rencana itu bersama-sama. Wah.. dengan tindakanmu kali ini, aku benar-benar memafkan kesalahanmu tadi yang hampir saja menjual motorku hidup-hidup.. hehehehehe :D. Ia menawarkan diri untuk menjadi joki di depanku untuk melindungiku dari hujan walaupun nantinya tak mampu menahan terpaan angin dingin yang akan menerpa seluruh badanku di luar sana. Sungguh sebuah tindakan yang konyol, aku mengorbankan temanku, motorku, dan nyali kami bertiga untuk sebuah rencana yang aku tak tau akan berhasil atau tidak.



Motor pun berlalu meninggalkan rumah kayubatu itu, sekarang kami sedang berusaha menembus pertahanan angin dan hujan dalam perjalanan panjang yang sedang kami lalui nantinya. Aku hanya memberinya sebuah alamat yaitu Jln. A. M. Akbar, salah satu jalan di Kota Barru. Jaraknya dari TKP lumayan jauh, yaitu sekitar 6 km dari tempat kami tadi. Untuk sampai ke sana membutuhkan waktu sekitar 20 menit yang aku manfaatkan dengan mengeluarkan hapeku dan mengirimkan beberapa pesan kepada seseorang, pesan-pesan tersebut berisi tentang rencana kedatanganku ke rumah seseorang tersebut. Rumah yang akan aku datangi adalah rumah si gadis berjilbab yang aku ceritakan tadi, orang yang menantangku minggu lalu dan malam inilah aku akan menjawab tantangannya tersebut.



Ia menolak kedatanganku karena di luar hujan dan sedang terjadi pemadaman listrik bergilir beberapa menit yang lalu. Yah.. kami sempat menyaksikan seluruh lampu rumah yang kami lalui dalam perjalanan, padam secara bersamaan. Hanya lampu mobil yang menerangi jalan di depan kami, aku selalu mengingatkan si Rocker untuk tetap berhati-hati dalam berjoki karena jalan begitu licin dan gelap. Yang aku takutkan, jangan sampai rencana konyol ini berakhir pula dengan hal yang konyol. Di perjalanan, kulihat banyak pos jaga siskamling dengan orang-orangnya yang sedang siap siaga. Maklumlah, semua orang se-kabupatenku sedang panik dengan maraknya pencurian dan perampokan. Para penjahat tersebut memanfaatkan pemadaman listrik bergilir sebagai sebuah kesempatan besar untuk mengambil barang.. upz.. maaf, bukan mengambil tapi mencuri bahkan merampok barang dan harta milik penduduk. Kondisi yang sangat rawan, termasuk tindakan kami yang rawan kecelakaan.. hahahaha :D



20 menit telah berlalu..

Kami telah masuk ke jantung kota. Setelah 2 kali belok kiri, 3 kali belok kanan dan melewati 2 buah pos jaga sikamling, kami bertiga pun sampai di rumah tersebut. Nampaklah di hadapan kami sebuah rumah batu yang gelap dan di dalamnya hanya diterangi beberapa batang lilin. Segera kurogoh kantong celanaku dan kukeluarkan FD dalam bungkusan kantong plastik tadi. Dengan cara mengendap-endap masuk ke beranda, FD tersebut akhirnya berhasil diselipkan di bawah pintu. Setelah itu, Kami pun kabur dari tempat itu. Takut, kalo nanti ada penduduk yang mengira kami benar-benar kawanan perampok. “Anjing menggonggong, Si Lotong berlalu”. Kami benar-benar telah menjauh dari tempat itu, tempat yang begitu gelap yang disekelilingnya dikelilingi oleh orang-orang berkumis yang memakai sarung dan memegang parang.



Kamipun berlalu. kukirimkan sebuah pesan pamit dan sebuah permintaan maaf kepada orang yang aku kunjungi rumahnya tersebut. Tak lupa aku memberitahukannya bahwa di bawah pintunya telah aku selipkan sebuah FD yang di dalamnya ada sesuatu yang ingin kusampaikan kepadanya. Sebuah pembuktian dan jawaban kegelisahan atas pertanyaan yang ia lontarkan minggu lalu. Mungkin hanya hal konyol itulah yang dapat aku lakukan, tak ada yang lain. Sebuah unforgetable moment telah berhasil kuukirkan di bawah pintu rumah itu, benar-benar sangat menggelikan kalau ingin mengingatnya kembali.. hhahaha :D.



Aku dan Si Rocker pun kembali dihadapkan dengan sebuah perjalanan yang panjang untuk sampai ke rumah mengganti pakaian kami yang basah dan tertidur lelap berselimutkan mimpi, tak tahu apa yang akan menimpa kami selanjutnya dalam perjalanan..


oleh : Rahmat Sudirja


Terima kasih buat kakakku, kekasihku, belahan jiwaku, calon ayah dari anak-anakku "Rahmat Sudirja" :')







*MEMBACA boleh, MENGAPRESIASI boleh, COPY-PASTE TULISAN tanpa menyertai nama PENULIS ASLI??? Jangan merendahkan dirimu sendiri dengan menjadi PLAGIAT!!! Tolong hargai HAK CIPTA dan USAHA orang lain ya??? :)








Cerpen: GERIMIS 00.57